Langsa, Bersamaberita – Pada Jumat 9 Mei 2025, Suasana Aula Yudha Makodim 0104/Aceh Timur di Desa Paya Bujok Seuleumak - Kecamatan Langsa Baro, tampak lebih ramai dari biasanya pagi itu. Sejak pukul 09.15 WIB, satu per satu perwakilan dari instansi pemerintah dan jajaran TNI mulai berdatangan untuk mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) percepatan Program Optimalisasi Lahan (Oplah) Provinsi Aceh Tahun 2025.
Sekitar 40 peserta hadir dalam rapat penting ini, mulai dari Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Distanbun Provinsi Aceh Fahrurrozi, SP., M.Sc., Staf Khusus KSAD Brigjen TNI Arif Hendro Jatmiko, Kepala Pusat PRMPKH Dr. drh. Agus Susanto, M.Si., hingga para Komandan Kodim dari wilayah program Oplah seperti Aceh Timur, Aceh Tamiang, dan Aceh Utara. Tak ketinggalan, jajaran Korem 011/Lilawangsa serta para Kepala Dinas Pertanian kabupaten terkait turut ambil bagian dalam diskusi strategis ini.
Dalam sambutannya, Fahrurrozi menyampaikan apresiasi yang tinggi, atas sinergi kuat antara TNI dan pemerintah daerah dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Menurutnya, Program Oplah 2025 yang mencakup 15.065 hektar lahan baik rawa maupun non-rawa merupakan langkah konkret menuju kemandirian pangan Aceh. Ia berharap, sinergi ini dapat terus diperkuat demi kesejahteraan petani dan percepatan produksi pertanian.
Dandim 0104/Aceh Timur Letkol Inf Novi Widyanto, S.E. sebagai tuan rumah kegiatan, menyampaikan komitmen TNI dalam mendukung penuh percepatan program ini. “Oplah adalah: bentuk nyata kontribusi kami. Kami siap membantu dari aspek teknis maupun koordinatif agar tata kelola air dan lahan bisa lebih optimal, serta perluasan indeks pertanaman dapat tercapai,” ujarnya penuh semangat.
Sementara itu, Brigjen TNI Arif Hendro Jatmiko menekankan, pentingnya penyelesaian Survey Investigasi dan Desain (SID) sebagai dasar yang menentukan keberhasilan pekerjaan fisik di tahun 2025. Ia mengingatkan, bahwa kualitas pelaksanaan SID pada tahun 2024 akan sangat mempengaruhi efektivitas konstruksi dan tanam di tahun berikutnya.
Kepala Pusat PRMPKH Dr. drh. Agus Susanto, M.Si. turut mengapresiasi kerja keras semua pihak. Ia menyebutkan, bahwa Provinsi Aceh telah menunjukkan lompatan signifikan dalam kinerja swasembada pangan nasional naik dari peringkat 11 ke posisi 8. Capaian ini, katanya, tak lepas dari kerja kolaboratif semua pemangku kepentingan.
Agenda rakor tidak hanya bersifat seremonial. Laporan progres dari tiga kabupaten utama Aceh Utara, Aceh Timur, dan Aceh Tamiang dipaparkan secara rinci, termasuk tantangan teknis yang dihadapi di lapangan. Para kepala dinas pertanian kabupaten kemudian berdiskusi intensif membahas strategi percepatan pekerjaan konstruksi, dengan satu tujuan: target tanam harus tercapai dalam 90 hari pelaksanaan, mulai 27 Maret hingga 24 Juni 2025.
Diskusi ditutup dengan kesepahaman bersama untuk meningkatkan intensitas pengawasan lapangan dan memperkuat koordinasi lintas sektor. Suasana keakraban mewarnai sesi foto bersama, sebelum akhirnya kegiatan ditutup pukul 16.10 WIB dengan suasana yang aman, lancar, dan penuh harapan akan keberhasilan program Oplah 2025 di Aceh. (Kasi)